Hampir bisa dipastikan bahwa saya bukan pembalap, ini terlihat dari pengalaman berkendara (di dunia nyata) maupun di dunia maya. Untuk di dunia maya, saya mencoba game bernama "Traffic Rider" yang punya banyak pilihan motor. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Kita bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk kemudian membeli yang baru dan mencobanya.
Record terakhir saya hingga saat ini adalah, motor berwarna ungu yang di sini diberi nama "CBZ 250Y". Ini adalah motor termahal yang saya beli, dan kemungkinan yang terakhir. Sebab setelah dicoba beberapa kali, ternyata saya kurang mahir mengendarai motor dalam kecepatan tinggi.
Untuk record terjauh berkendara di dunia maya ini adalah dengan menggunakan motor berwarna hitam yang di game ini diberi nama "Shadow R". Dengan motor ini saya bisa mengendarai hingga tembus sekitar 100 km lebih. Menjadi catatan tersendiri buat saya, bahwa ternyata, saya kurang mahir dalam mengendarai motor dengan tipe "sport". Ini juga yang menjadi dasar kesimpulan, bahwa memang saya bukan tipe pembalap.
Beberapa hari lalu saya berkendara dengan menggunakan "Mega Pro 2012", kecepatan yang saya pakai hanya sekitar 30-40 km per jam. Bisa dibilang, waktu itu saya sedang "Jalan Sore" sambil menikmati pemandangan. Sama sekali tak terpikir untuk menaikkan kecepatan, sebab yang saya lakukan waktu itu adalah refresh visual dari balik helm. Ini seperti proses menyimpan informasi visual ke dalam otak, mengenai suasana desa kami di sore hari.
Mulai dari keadaan masyarakat, lalu kesibukan warung tenda yang baru mau buka, bahkan sempat melihat anak-anak bermain di jalan cor masuk ke sebuah kebun karet. Saya membayangkan, jika memakai kecepatan lebih dari 40 km per jam, tentu akan banyak visual yang terlewati. Dan saya tidak dapat apa-apa selain ingin cepat santai ke tujuan.
Record terakhir dengan menggunakan "Mega Pro 2012' kurang-lebih 300 km. Dan lucunya, hal itu saya lakukan di bulan puasa dan masih sempat untuk sholat.
Satu hal yang asyik dalam berkendara adalah menikmati pemandangan. Jika ada suasana bagus, selfie adalah hal penting untuk dilakukan. Malah kadang-kadang kebanyakan selfie-nya ketimbang mengejar waktu. Tidak apa, toh tujuan berkendara buat saya adalah menikmati hidup.
Mengukur berapa lama waktu yang akan ditempuh dalam jarak tertentu, buat saya adalah dasar sebelum melakukan perjalanan. Dimulai dari patokan standar saja, yaitu 60 km per jam. Dengan jarak 300 km, berarti sekitar 5 jam. Baru kemudian dikira-kira jam tambahan, dengan kata lain, paling pahit jarak segitu ditempuh dalam waktu 7-8 jam. Sudah termasuk makan siang, sholat, ngelurusin pinggang, dan yang paling penting adalah selfie. Maksud dari selfie ini adalah, membuat catatan perjalanan sambil mencari objek-objek menarik untuk publish di internet. Bisa kita sebut ini sebagai, berpetualang sambil belajar.
Jadi kayaknya, kalo emang mau kebut-kebutan mungkin paling pas di arena balap. Atau kalau enggak, kebut-kebutan di game saja.
Sumber Foto:
https://mylovemystory2013.blogspot.co.id/2016/06/my-motorcycle-diary.html
Game Website:
http://www.skgames.net/app/traffic-rider
(Gelumbang, 24 Nov 2016 / Wurry Parluten, Filmmaker & Scenario Analyser for Economic Development)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar